Translate

Rabu, 15 Mei 2013

Pejuang Islamku


Hari itu (16/7/12) hari pertama Abyan masuk sekolah TK. Baru kelas A, karena usianya belum genap 5 tahun. Alhamdulillah, sejak hari pertama dia tidak ditunggui. Memang, di sekolahnya guru-guru berkomitmen agar anak-anak ditinggal orangtuanya, walaupun si anak menangis. Alhamdulillah para orangtua memahami hal ini. Sejak itu, Abyan tak pernah ditunggui.
Memang, awal-awal kadang dia mogok enggan berangkat sekolah. Apalagi kalau diantar jemput pakai ojek, kadang berangkat dengan muka cemberut dan harus sedikit dipaksa. Itu biasanya terjadi kalau dia bangunnya kesiangan, sehingga tidak banyak kesempatan untuk menyiapkan sekolah sembari bermain.
Tapi belakangan ini, alhamdulillah cukup bersemangat. Bangunnya juga cukup pagi sehingga dia punya waktu cukup untuk menyiapkan diri sebelum berangkat sekolah. Mandi, makan dan main sebentar dengan adiknya sebelum berangkat sekolah.
Kebetulan di sekolah sudah ada yang dia kenal. Namanya juga sama: Abyan. Yang ini kelas B, panggilannya Bang Byan. Sedangkan Abyan dipanggil Mas Byan sebagaimana di rumah selama ini.
Nah, setiap hari, ada saja celoteh Mas Byan sepulang sekolah. Misalnya menyebutkan nama-nama temannya yang tidak masuk karena sakit. Atau menyebut nama teman perempuannya yang menurut dia cantik. Kadang menceritakan aktivitasnya selama di sekolah atau saat berbagai bekal dengan Bang Byan atau teman lainnya.
Di lain waktu, dia bersenandung lagu-lagu yang baru pertama kudengar di telingaku. Hm...ini pasti lagu yang diajarkan di sekolah. Kadang juga ada PR berupa menyambung garis putus-putus yang dibuat gurunya. Alhamdulillah, kelihatannya dia makin bersemangat sekolah. Semoga semakin saleh.
Tapi, sudah dua pekan ini setiap Senin Abyan sakit. Pekan lalu, tiba-tiba saat Minggu (23/9/12) malam badannya panas tinggi. Masalahnya yang membuat bingung, kali ini tidak disertai dengan gejala sakit umumnya seperti batuk, pilek, radang, kembung, muntah atau buang-buang air. Biasanya Abyan paling sering masuk angin, seperti perut kembung dan muntah kalau makan.
Tapi kali ini, hanya panas saja. Makannya masih tergolong lahap, ngocehnya nggak berkurang dan sesekali mau main sama Ariiq seperti tidak sakit. Tapi ya itu tadi, karena takut besok tambah parah, jadi kuistirahatkan sampai Selasa karena masih anget dikit. Memang belum kubawa ke dokter, hanya minum madu dan vitamin. Rencana kalau Rabu belum turun panasnya, baru ke dokter.
Sebab, kalau baru panas dua hari ke dokter, biasanya dokter juga bingung mendiagnosa. Apalagi ini tanpa gejala apa-apa seperti disebutkan di atas. Kupikir, mungkin dia kecapekan saja. Seperti juga pekan ini, Minggu (30/9/12) malam tiba-tiba suhu badannya naik. Jadilah malam-malam begadang mijitin dan ngompres dia. Lagi-lagi tanpa gejala sakit umumnya, sehingga kusimpulkan mungkin dia kecapekan.
Sebab, Abyan dan Ariiq setiap Ahad –kadang juga Sabtu-- terpaksa mengikuti agenda acara umi atau abinya. Maklum, Ahad asisten libur, jadi ya selalu diajak. Dan memang tipe Abyan suka jalan. Kalau tahu umi atau abinya mau pergi, sudah pasti harus ikut. Walau di rumah ada kakaknya tetap saja maunya ikut. Ke warung, ke pasar, ke pengajian, dll. Ikut melulu.
¨Mas di rumah saja ya, nanti Mas capek. Kalau ikut umi harus jalan kaki jauuhhh...,¨ kataku.
¨Mas kuat kok Mi, kan pejuang Islam..,¨ jawabnya. Kalau sudah begitu, mau bilang apalagi. Tak ada alasan. Ini gara-gara dia pernah diajak abinya ke air terjun yang rutenya cukup jauh ditempuh dengan berjalan kaki. Atau sewaktu diajak long march dalam aksi masyiroh. Nah, untuk membuat Abyan kuat, abinya selalu ngomong, ¨Mas kan pejuang Islam, pasti Mas kuat.¨
Nah, lucunya lagi, waktu sakit itu Abyan kuajak sholat, ternyata dia punya maklumat tersendiri tentang sholatnya orang sakit. Dia memilih sholat sambil tiduran, padahal sebelumnya kuat bermain sama Ariiq. ¨Mas sholatnya gini kan Mi,¨ katanya sambil rebahan.
Sabar ya, Abyan dan juga Ariiq. Umi yakin, kalian adalah anak-anak yang kuat. Semoga kelak menjadi pejuang Islam yang tangguh, melebihi umi dan abi.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar